Posted by : Unknown
Selasa, 04 Februari 2014
Sekali lagi Widura menjadi muak. Bahkan ia menjadi muak melihat wajah yang panjang bermata seperti mata burung hantu dan berhidung terlalu runcing itu. Meskipun demikian, tak ada suatupun yang dapat dilakukannya. Dan ia masih mendengar Ki Tambak Wedi meneruskan “Apabila kelak Sidanti akan sampai ditempat itu, maka kaupun akan ikut serta mukti pula bersamanya”
Widura menggeleng tegas. Jawabnya “Biarlah aku ditempatku. Apapun yang akan aku alami”
Dada Ki Tambak Wedi itupun sudah mulai dirayapi oleh kemarahan yang semakin lama semakin menyala. Agaknya Widura sudah tidak mungkin dapat dibujuknya. Karena itu katanya “Widura, apakah kau benar-benar menunggu aku marah?”
Widura yang berdiri seperti pucang kanginan itu menjawab “Sudah aku katakan Kiai. Namun aku tetap pemimpin laskar Pajang di Sangkal Putung. Bukan orang lain”
“Widura” sahut Ki Tambak Wedi yang mulai tidak dapat mengendalikan kemarahannya. “Kau tetap pemimpin laskar di Sangkal Putung. Tetapi kau harus menurut perintah-perintah Sidanti yang akan diberikan terus menerus kepadamu. Perintah-perintahmu hanyalah saluran dari perintah-perintahnya. Tetapi dimata para prajurit itu, kau tetap seorang pemimpin yang berwibawa. Bersedia?”
Sekali lagi Widura menggeleng tegas “Tidak” jawabnya.
Ki Tambak Wedi mengangguk-anggukkan kepalanya. Katanya “Aku sudah menduga bahwa kau akan tetap pada pendirianmu. Nah, bagaimanakah kalau aku membunuhmu sekarang?”
Widura menyadari keadaannya. Ia tidak lebih dari seorang yang kecil dihadapan Ki Tambak Wedi. Tetapi ia tidak mau mengorbankan kewibawaan, saluran kewajiban prajurit. Sedang orang seperti Ki Tambak Wedi itu pasti akan dapat melakukan apa saja yang dikatakannya. Meskipun demikian Widura menjawab “Kiai pasti akan mampu melakukannya. Terserahlah kepada Kiai. Tetapi Kiai harus menyadari keadaan Sidanti . Anak itu keluar bersama aku. Apakah kata mereka kalau anak itu kembali seorang diri, dan besok mayatku diketemukan disini?”
Baca selengakapnya cerita pada e-Book Api di Bukit Menoreh Seri I Buku 4:
Unduh e-Book Api di Bukit Menoreh Seri I Buku 4 dari
Untuk membuka e-Book gunakan Aplikasi Mobi Reader, jika belum punya dapat anda peroleh di link berikut:
Download Mobi Reader untuk Destop (PC)
Download dari:
Related Posts :
- Back to Home »
- Api di Bukit Menoreh , Ebook »
- e-Book Api di Bukit Menoreh Seri I Buku 4