Posted by : Unknown Senin, 03 Februari 2014

“Aku akan berangkat,” tiba-tiba terdengar suara kakaknya, Untara dengan nada rendah.


Agung Sedayu mengangkat wajahnya yang pucat. Dengan suara gemetar ia berkata, “Jangan, jangan kakang berangkat sekarang.”


“Tak ada waktu,” sahut kakaknya, “sisa-sisa laskar Arya Penangsang yang tidak mau melihat kenyataan menjadi gila dan liar. Aku harus menghubungi Paman Widura di Sangkal Putung. Kalau tidak, korban akan berjatuhan. Anak-anak Paman Widura akan mati tanpa arti. Serangan itu akan datang demikian tiba-tiba.”


“Tidakkah ada orang lain yang dapat menyampaikan berita itu?” potong adiknya.


“Tak ada orang lain,” sahut kakaknya.


“Tetapi…,” bibir Sedayu gemetar.


“Aku harus pergi.” Untara segera bangkit. Tetapi tangan adiknya cepat-cepat menggapai kainnya.


“Jangan, jangan,” adiknya berteriak, “aku takut!”

Baca cerita selengkapnya Api di Bukit Menoreh dengan e-book.

Gratis Download e-Book Api di Bukit Menoreh Buku 01
Download dari:
 http://adf.ly/d1O6P

Untuk membuka e-Book gunakan Aplikasi Mobi Reader, jika belum punya dapat anda peroleh di link berikut:

Download Mobi Reader untuk Destop (PC)
Download dari:
http://adf.ly/d1OYw

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

- Copyright © 2013 Koleksi File Ku -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -