Posted by : Unknown
Senin, 03 Februari 2014
Download Skripsi Pendidikan Teknik Elektro dengan Judul:
Berkaitan dengan pasal di atas maka perlu diperhatikan kondisi saat ini sehingga pendidikan sesuai kondisi sekarang untuk menghadapi kecenderungan dan tantangan di masa mendatang. Mutu pendidikan masih merupakan salah satu permasalahan yang kurang diperhatikan di beberapa negara, tidak terkecuali di negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia. Padahal, melalui pendidikan dapat diciptakan tenaga-tenaga kerja berkualitas yang mampu bekerja dan dapat menunjang pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara. Sebaliknya mutu pendidikan yang rendah akan mengakibatkan kualitas tenaga kerja juga rendah, dan sekaligus dapat mempengaruhi produktivitas kerja, dengan demikian akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan (Hary:2007).
Pembangunan akan terlaksana dengan lancar apabila di dukung oleh tenaga kerja yang bermutu. Dalam rangka menciptakan tenaga kerja yang bermutu dan meningkatkan kemampuan angkatan kerja, pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas untuk memberikan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan kerja, salah satunya adalah melalui pendidikan formal. Program pendidikan formal tersebut adalah sekolah, jenjang pendidikan sekolah yang ada di Indonesia dimulai dari TK, SD, SMP, SMA dan SMK, dan Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan formal yang dibekali dengan berbagai keterampilan langsung melalui praktek adalah pada tingkatan SMK.
Departemen Pendidikan Nasional melalui Pendidikan Menengah dan Kejuruan telah melakukan berbagai upaya penyiapan lulusan yang berkualitas dan dapat bersaing dalam memasuki lapangan kerja. Pendidikan menengah kejuruan adalah salah satu alternatif upaya pemenuhan tenaga terdidik yang siap kerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan menengah yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga menengah yang terampil dan siap pakai. Tujuan dari SMK adalah menyiapkan siswa atau tamatan untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesionalisme, mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang, serta menjadi warga negara yang adaptif, produktif dan kreatif. Untuk mencapai tujuan tersebut maka siswa SMK dibekali dengan keterampilan - keterampilan yang sesuai dengan kompetensi dalam dunia kerja, baik di bidang pendidikan, dunia usaha, maupun dunia industri. Dalam pelaksanaannya, SMK harus mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan setiap peserta didiknya yang sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk itu perlu adanya kesesuaian antara keterampilan yang dipelajari di SMK dengan keterampilan yang ada di industri. Dengan kata lain diperlukan suatu sistem pembelajaran yang mampu mengakomodasikan kegiatan program pendidikan yang bermutu, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Empat kompetensi dari aspek kualitas lulusan SMK meliputi: kompetensi profesi, kompetensi adaptif, kompetensi kepedulian dan kompetensi nilai (Supriyoko 1993: 15-16). Keempat kompetensi tersebut bertujuan agar siswa mampu menguasai iptek secara mandiri, mampu memahami dan mengantisipasi perubahan, peka dan peduli terhadap sesama makhluk sosial serta memiliki kesadaran hidup berbudaya. Jika keempat kompetensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa secara simultan, maka akan menghasilkan lulusan yang berkualitas, sehingga dapat mengisi peluang tenaga kerja yang diperlukan dunia kerja.
Pemerintah telah mengembangan kurikulum 1999 menjadi KTSP untuk menindaklanjuti kebijakan tersebut. Mata pelajaran dalam KTSP dikelompokkan menjadi 3 program pendidikan dan pelatihan yaitu program mata pelajaran normatif, program mata pelajaran adaptif, dan program mata pelajaran produktif.
Studi Komparasi Implementasi Metode Pembelajaran Eksperimen Dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan Di Smk N 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010 / 2011
Format skripsi sudah dalam bentuk Microsoft Office Word dengan link sebagai berikut:
1.1 File Cover
1.2 Daftar Isi
1.3 Abstrak
1.4 BAB I
1.5 BAB II
1.6 BAB III
1.7 BAB IV
1.8 BAB V
Preview Skripsi:
Pendidikan merupakan suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Hal ini tertuang dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa membedakan suku, ras, dan agama sesuai pasal 31 ayat 1 dan 2 dinyatakan bahwa (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran,dan (2) pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan Undang-Undang (1996: 7).
Berkaitan dengan pasal di atas maka perlu diperhatikan kondisi saat ini sehingga pendidikan sesuai kondisi sekarang untuk menghadapi kecenderungan dan tantangan di masa mendatang. Mutu pendidikan masih merupakan salah satu permasalahan yang kurang diperhatikan di beberapa negara, tidak terkecuali di negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia. Padahal, melalui pendidikan dapat diciptakan tenaga-tenaga kerja berkualitas yang mampu bekerja dan dapat menunjang pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara. Sebaliknya mutu pendidikan yang rendah akan mengakibatkan kualitas tenaga kerja juga rendah, dan sekaligus dapat mempengaruhi produktivitas kerja, dengan demikian akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan (Hary:2007).
Pembangunan akan terlaksana dengan lancar apabila di dukung oleh tenaga kerja yang bermutu. Dalam rangka menciptakan tenaga kerja yang bermutu dan meningkatkan kemampuan angkatan kerja, pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas untuk memberikan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan kerja, salah satunya adalah melalui pendidikan formal. Program pendidikan formal tersebut adalah sekolah, jenjang pendidikan sekolah yang ada di Indonesia dimulai dari TK, SD, SMP, SMA dan SMK, dan Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan formal yang dibekali dengan berbagai keterampilan langsung melalui praktek adalah pada tingkatan SMK.
Departemen Pendidikan Nasional melalui Pendidikan Menengah dan Kejuruan telah melakukan berbagai upaya penyiapan lulusan yang berkualitas dan dapat bersaing dalam memasuki lapangan kerja. Pendidikan menengah kejuruan adalah salah satu alternatif upaya pemenuhan tenaga terdidik yang siap kerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan menengah yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga menengah yang terampil dan siap pakai. Tujuan dari SMK adalah menyiapkan siswa atau tamatan untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesionalisme, mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang, serta menjadi warga negara yang adaptif, produktif dan kreatif. Untuk mencapai tujuan tersebut maka siswa SMK dibekali dengan keterampilan - keterampilan yang sesuai dengan kompetensi dalam dunia kerja, baik di bidang pendidikan, dunia usaha, maupun dunia industri. Dalam pelaksanaannya, SMK harus mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan setiap peserta didiknya yang sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk itu perlu adanya kesesuaian antara keterampilan yang dipelajari di SMK dengan keterampilan yang ada di industri. Dengan kata lain diperlukan suatu sistem pembelajaran yang mampu mengakomodasikan kegiatan program pendidikan yang bermutu, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Empat kompetensi dari aspek kualitas lulusan SMK meliputi: kompetensi profesi, kompetensi adaptif, kompetensi kepedulian dan kompetensi nilai (Supriyoko 1993: 15-16). Keempat kompetensi tersebut bertujuan agar siswa mampu menguasai iptek secara mandiri, mampu memahami dan mengantisipasi perubahan, peka dan peduli terhadap sesama makhluk sosial serta memiliki kesadaran hidup berbudaya. Jika keempat kompetensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa secara simultan, maka akan menghasilkan lulusan yang berkualitas, sehingga dapat mengisi peluang tenaga kerja yang diperlukan dunia kerja.
Pemerintah telah mengembangan kurikulum 1999 menjadi KTSP untuk menindaklanjuti kebijakan tersebut. Mata pelajaran dalam KTSP dikelompokkan menjadi 3 program pendidikan dan pelatihan yaitu program mata pelajaran normatif, program mata pelajaran adaptif, dan program mata pelajaran produktif.
Related Posts :
- Back to Home »
- Skripsi , Teknik Elektro »
- Download Skripsi Studi Pendidikan Teknik Elektro